Tentang Desa Lasori

Desa Lasori

Di Desa ini terdapat banyak potensi pariwisata mulai dari wisata alam, budaya, kuliner, maupun kerajinan. Di wilayah ini ada beberapa area wisata yang memiliki landscape alam yang cukup indah dan menarik  yang bisa dijumpai dan dinikmati para traveler untuk bersantai saat wekeend, di antaranya yaitu :


Pantai Gubahi

Selanjutnya Pantai Gubahi, pantai ini menjadi salah satu aikon pariwisata kebanggaan di Desa Lasori Kecamatan Mawasangka Timur. Pantai yang memiliki gugusan pasir putih yang terbentang di sepanjang 870 Meter ini siap memanjakan mata sahabat traveling dengan pamandangan laut lepas dan air lautnya yang jernih. 

Penyebutan Pantai Gubahi sendiri, sebenarnya diambil dari bahasa setempat, Pantai Gubahi yang berarti Pantai yang ditumbuhi pohon cemarah yang banyak. Sayang saat ini tinggal nama, deretan pohon cemara yang dulunya berjejer di sepanjang panti ini tinggal menyisahkan satu dua pohon. Tapi sahabat Traveling tidak perlu hawatir, keindahan pantai gubahi tidak benar-benar luntur, sunset di pantai ini akan memanjakan mata setiap pengunjungnya. Sejauh mata memandang, sahabat traveling akan menyaksikan pemandangan matahari yang sedang beranjak pulang keperaduannya di garis horizon.

Selain keindahan alamnya, sejak 2017 lalu pantai ini terus dikembangkan oleh pemerintah desa setempat melalu dana desa. Sehingga soal fasilitas, para sahabat traveling tidak perlu ragu. Di bagian tebing sebelah kanan pantai ini terdapat taman, lengkap  dengan fasilitas berupa kedai, gazebo untuk bersantai sambil ngemil. Kamar ganti, plus aikon di tengah-tengah taman berupa patung ikan terbang sebagai salah satu jenis ikan yang menjadi buruan para nelayan kebanyakan di desa ini. 


Pantai Kauumele atau Tanjung Buaya

Tak jauh dari pantai Gubahi, di Desa Lasori juga terdapat pantai Kauumele, pantai yang memiliki anak sungai yang mata airnya terdapat persisis di bawa tebing. Di sekitar pantai Kakaumele ini terdapat hutang manggrove yang masi cukup terjaga kealamiannya. Tempat ini juga sangat cocok untuk direkomendasikan sebagai kawasan wisata edukasi, khususnya untuk para mahasiswa ataupun siswa di perikanan dan kelautan.

Pada bagian pantai, di kauumele ini terdapat tanjung yang menjulur ke laut menyerupai moncong buaya, sehingga oleh Pemerintah dan masyarakat setempat menyebut tanjung ini sebagai tanjung buaya. Kabarnya, Tanjung Buaya ini di tahun 2020 akan dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah sebagai destinasi pariwisata baru di daerah itu melalui anggaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. 


Danau Pasi Bungi 

Selain pariwisata bahari, di Kecamatan Mawasangka Timur juga terdapat beberapa danau, salah satunya Danau Pasi Bungi, danau terluas di Provinsi Sulawesi Tenggara ini memiliki panjang 1 KM dengan diameter 800 meter.

Destinasi pariwisata yang satu ini juga terbilang unik, pasalnya sekalipun berada jauh dari laut, danau ini memiliki tiga rasa, di bagian permukaan airnya terasa hambar, di bagian tengah airnya payau dan semakin kedasar airnya semakin terasa asin.

Danau yang berjarak kurang lebih 5 KM dari Desa Lasori ini juga memiliki legenda kisah cinta dua sejoli bersaudara kandung yang sampai saat ini oleh masyarakat Mawasangka Timur percaya sebagai sebab musabah lahirnya danau terluas di Sultra ini.


0 Comments

Posting Komentar